GKI Jatimurni

Renungan [409]

DIGODA NAMUN TAK TEPERDAYA
09/03/2025
Ulangan 26 : 1 - 11
Mazmur 91 : 1 – 2, 9 - 16
Roma 10 : 8b - 13
Lukas 4 : 1 – 13

Setiap orang pasti menghadapi godaan dalam hidupnya. Godaan bisa datang dalam berbagai bentuk—keinginan duniawi, tekanan sosial, bahkan keraguan terhadap iman. Namun, dalam perjalanan iman kita, Tuhan menghendaki agar kita tetap teguh dan tidak teperdaya tipu daya dunia ini.

Namun persoalannya, bagaimana cara kita bisa tetap teguh untuk berani menghadapi pencobaan di dalam hidup dan tidak teperdaya dengan godaan yang menjauhkan kita dari-Nya? Dan, bagaimana kita mau melekatkan diri kepada Tuhan untuk memperoleh kekuatan dalam menghadapi setiap pencobaan hidup kita?

Bacaan dari Ulangan 26:1-11 berbicara tentang bagaimana umat Israel diajarkan untuk mengingat dan bersyukur atas berkat yang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka diperintahkan untuk mempersembahkan hasil pertama dari tanah yang Tuhan berikan sebagai tanda syukur.

Apa kaitannya dengan pencobaan? Ketika kita menghadapi kesulitan, 1 kita sering lupa untuk bersyukur. Kita tergoda untuk mengeluh, ragu, atau bahkan meninggalkan Tuhan. Tetapi bacaan ini mengingatkan kita bahwa bersyukur adalah salah satu cara melawan pencobaan. Ketika hati kita penuh dengan rasa syukur, kita tidak mudah tergoda oleh hal-hal duniawi yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan.

Dalam Lukas 4:1-4, Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun. Setelah berpuasa selama 40 hari, Yesus mengalami kelaparan, dan di saat itulah Iblis mencoba menggoyahkan-Nya dengan tawaran yang tampaknya menarik. Namun, Yesus menolak godaan itu dengan berpegang pada firman Tuhan: "Manusia hidup bukan dari roti saja." Sikap Yesus ini mengajarkan kita untuk tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat sementara, melainkan mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan.

Kita juga diingatkan, keselamatan datang dari iman kepada Yesus Kristus. Dalam Roma 10:8b-13 Ketika kita percaya kepada-Nya, kita tidak akan dipermalukan oleh tipu daya dunia. Iman bukan hanya sekadar percaya, tetapi juga ketaatan dalam menghadapi berbagai pencobaan. Mazmur 91:1-2, 9-16 kembali menegaskan, siapa pun yang berlindung pada Tuhan akan dijaga dari mara bahaya. Dalam hidup ini, kita mungkin menghadapi banyak rintangan, tetapi jika kita tetap setia kepada-Nya, Dia akan memberikan kekuatan untuk bertahan.

Dalam perenungan ini, kita dipanggil untuk bertekun dalam Iman. Berani menghadapi pencobaan seperti Yesus yang memberikan teladan bahwa pencobaan bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dengan iman dan firman Tuhan. Firman ini juga mengingatkan kita, banyak hal yang tampak menarik tetapi bisa menjauhkan kita dari Tuhan. Maka kita harus berhati-hati dan tetap berpegang teguh pada iman. Melekat pada Tuhan untuk memperoleh kekuatan dalam menghadapi pencobaan hidup, kita harus semakin dekat kepada Tuhan agar Dia memberikan kita kekuatan untuk bertahan.

Setiap pencobaan yang kita hadapi adalah kesempatan untuk semakin bertumbuh dalam iman. Jangan biarkan godaan dunia membuat kita jauh dari Tuhan. Sebaliknya, mari kita tetap setia, berpegang teguh pada firman-Nya, dan percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertai serta memberi kekuatan bagi kita. Ketika pencobaan datang, ingatlah untuk bersyukur, berpegang pada firman Tuhan, dan berlindung dalam kasih-Nya. Jangan biarkan godaan dunia menjauhkan kita dari Tuhan. Tetaplah setia, dan Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk bertahan. [HN]

HN
Sonny W Adi
09/03/2025 15.36.37