Setelah Yesus mati dan dikuburkan, ketegangan yang dirasakan para murid belum juga berakhir. Hal itu karena orang orang farisi, para imam, dan Herodes masih belum merasa aman. Para murid masih ketakutan akan teror yang mungkin masih akan mereka terima dari pemuka Yahudi. Mereka terus bersiaga dengan segala keadaan yang mungkin bisa terjadi. Injil Yohanes mencatat peristiwa tersebut. Yesus yang dari awal sangat mengetahui kondisi para murid bisa merasakan apa yang dialami mereka karena itu Yesus sendiri menampakan diri-Nya. “Damai sejahtera bagi kamu!” Tak hanya berbicara, Dia juga memperlihatkan tangan dan lambung-Nya yang penuh luka akibat penyiksaan yang dialami. Dua kali Yesus mengatakan “Damai sejahtera bagi kamu!” Hal ini dilakukan karena Dia tahu betul ketakutan yang dirasakan para murid sepeninggalan diri-Nya. Yesus mencoba menenangkan para murid agar mereka bisa meneruskan perintah yang pernah Dia sampaikan. Ketika Yesus masih berada bersama mereka, kehadiran-Nya menjadi kekuatan bagi para murid untuk mengikuti ajaran dan perintah-Nya. Ini berbeda ketika secara fisik Yesus tidak lagi hadir, para murid menjadi sangat takut dan cemas akan tugas dan panggilan yang Yesus perintahkan yaitu tetap meyebarkan ajaran Kristus. Oleh karena itu, Yesus merasa perlu hadir dan memberikan kekuatan bagi mereka. Terbukti, kehadiran Yesus membawa sukacita bagi para murid dan membangkitkan semangat mereka kembali. Bukan hanya memperlihatkan diri, Yesus juga memberikan Roh Kudus agar para murid diperlengkapi dalam menjalankan misi Allah di dalam dunia dan menjadi saksi-Nya. Menjadi saksi Kristus bukan hanya tugas para rasul. Kita umat yang telah dipanggil dan dipilih juga memiliki tugas serupa. Melalui kehadiran kita, Yesus mau lebih banyak lagi orang yang menyambut keselamatan. Tetapi seringkali kita mengalami kendala dan tantangan baik datangnya dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Yesus sangat memahami kelemahan dan kekurangan kita manusia ciptaan-Nya. Sama seperti ketika Yesus memperlengkapi dan memampukan para murid dengan Roh Kudus, Dia juga akan melakukan hal serupa untuk kita agar bisa tetap tekun dan setia menyatakan kebenaran firman Tuhan. Masalahnya adalah, maukah kita menyambut keselamatan itu? Bukan hanya berakhir di diri sendiri tetapi juga membagikannya kepada orang orang di sekitar kita dan orang orang yang kita jumpai. Menjadi saksi Kristus berarti kita hidup dan bertindak sesuai iman kepada Yesus Kristus, baik melalui kata kata, perbuatan, dan pikiran kita. Ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk menunjukkan kasih dan kebenaran Kristus kepada orang lain, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kesempatan khusus. Allah akan memperlengkapi kita dengan Roh Kudus sehingga kita bisa hidup dalam teladan Kristus, menjadi saksi-Nya melalui setiap perkataan yang kita ucapkan dan juga tingkah laku yang benar. Teruslah bersaksi! Tuhan Yesus akan memperlengkapi. Amin (HRM) |