GKI Jatimurni

Renungan [419]

KASIH ALLAH YANG MENGINSPIRASI
18/05/2025
Kisah Para Rasul 11 : 1 - 18
Mazmur 148
Wahyu 21 : 1 - 6
Yohanes 13 : 31 - 35

What happened to the love and the values of humanity? (Where's the love) what happened to the love and the fairness and equality? (Where's the love) Instead of spreading love we're spreading animosity (Where's the love) Lack of understanding leading us away from unity (Where's the love) -Black Eyed Peas, May 2003-

Di manakah kasih? Kalimat yang memiliki arti mendalam dipertanyakan dalam lirik sebuah lagu yang nge-hits di tahun 2003 oleh sebuah grup musik hiphop Amerika, Black Eyed Peas. Kasih merupakan sebuah kata yang tidak asing didengar oleh kita umat Kristen di seluruh dunia. Kata kasih seringkali didengar, dibaca, dan dituliskan dalam setiap artikel dan bacaan Kristiani. Tak jarang pula kata kasih muncul dalam kalimat-kalimat yang memperdebatkan perbedaan agama dalam comment war di beberapa media 1 sosial. Apakah kata kasih hanya sebagai sebuah kata yang mengidentifikasi seseorang sebagai umat Kristen? Ataukah kasih hanya sebagai kata-kata bijak atau aksesori pemanis dalam kehidupan orang Kristen?

Yesus beberapa kali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Penampakan-penampakan ini bukan sekadar memperlihatkan kuasa-Nya atas maut, tetapi kasih-Nya yang besar yang meneguhkan iman para murid. Di tengah keraguan, kekecewaan, bahkan duka mendalam, para murid yang berjumpa dengan Yesus diteguhkan kembali untuk melanjutkan karya pelayanan yang Tuhan percayakan.

Demikian juga dengan kita murid-murid Yesus di masa kini. Tuhan mau kita mengasihi sesama meski kita terluka. Di tengah luka yang Yesus alami karena salah seorang murid mengkhianati-Nya, la justru memberi teladan akan kasih yang sesungguhnya kepada para murid yang lain. Seringkali dalam hidup, kita mengalami luka yang disebabkan oleh orang-orang terdekat kita seperti pasangan kita, orang tua, anak, rekan sekerja, rekan sepelayanan, tapi Tuhan mau kita terus memaafkan meski kita terluka, dan tidak membalas apa yang mereka lakukan terhadap kita.

Kasih Tuhan tak terbatas. Demikian juga seharusnya dengan kita umat Kristen dalam meneladani dan menyebarkan kasihNya. Dalam Kisah Para Rasul 11:1-18 diungkapkan bagaimana Petrus berselisih paham dengan orang orang Yahudi yang lain. Namun, cerita ini berakhir manis dengan peristiwa luar biasa yaitu Kornelius dan keluarganya menyerahkan diri dan mengaku percaya kepada Kristus. Karunia Allah tidak lagi terbatas dan eksklusif hanya pada bangsa Israel. Karunia Allah adalah karunia yang melampaui tembok pemisah.

Di dalam Yohanes 13:33 Tuhan Yesus menyampaikan secara langsung untuk kita hidup saling mengasihi sama seperti Yesus telah mengasihi kita. Mandatum novum do vobis, yang artinya 'Aku memberikan perintah baru kepadamu' adalah sesuatu yang harus dilakukan. Teladan Yesus memang bukan hal mudah bagi kita, namun kasih dan teladan Kristus memampukan kita mencinta meski di tengah luka dan perbedaan. (NT)

NT
Sonny W Adi
17/05/2025 20.45.17