GKI Jatimurni

Renungan [426]

MURID YESUS : DIPILIH, DIUTUS, DIPERLENGKAPI
06/07/2025
Yesaya 66 : 10 – 14
Mazmur 66 : 1 - 9
Galatia 6 : 7 - 16
Lukas 10 : 1 – 11, 16 – 20

Shalom, selamat menikmati karya Tuhan yang luar biasa di dalam kehidupan Bapak, Ibu, dan keluarga.

Sebagai pengingat untuk kita semua, tentang apa yang Tuhan inginkan dari kehidupan yang kita jalani saat ini, saya ingin mengajak kita semua menyanyikan lirik lagu berikut ini: “Tuhan mengutus kita ke dalam dunia, bawa pelita kepada yang gelap. Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh. Reff: Dengan senang, dengan senang, marilah kita melayani umat-Nya. Dengan senang, dengan senang, berarti kita memuliakan nama-Nya.

Tentu lirik lagu di atas tidak asing untuk kita semua, karena sering sekali dinyanyikan dalam sebuah kebaktian. Namun bila dinyanyikan tanpa sebuah keseriusan dan kesungguhan hati, lirik lagu ini mungkin tidak akan ada maknanya untuk kita, sebaliknya bila dinyanyikan dengan lebih menghayati sebuah tugas dan panggilan untuk memberi kesaksian di tengah dunia, maka semoga saja kita dapat memahami maknanya bagi kehiupan seorang pengikut Kristus di zaman ini, tentang bagaimana perannya menjadi seorang “Utusan”.

"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" (Lukas 10:2), firman Tuhan ini memberikan gambaran kepada kita semua tentang “kebun anggur” yang adalah dunia tempat kita sedang berpijak saat ini, menjadi penting untuk diolah agar menghasilkan buah-buah anggur yang terbaik yaitu melalui kesaksian kita akan kerajaan Allah dan kebenarannya. Namun ketika berbicara tentang hal ini, kita juga diperhadapkan dengan fakta bahwa hal itu masih menjadi sebuah keprihatinan di tengah gereja zaman ini, di mana “panggilan” untuk menjadi “utusan” ini belum direspon dengan baik oleh banyak warga gereja, sehingga terbukti bahwa memang benar “pekerjanya” masih sangat sedikit.

Ketika gereja bergumul untuk meminta tambahan “pekerja”, ternyata itu juga tidak cukup. Tuhan Yesus memerintahkan, "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Ini mengandung makna bahwa setiap orang kristen sejatinya adalah utusan Allah. Tetapi banyak yang enggan merespons “pengutusan” itu. Bahkan terus bertoleransi dengan alasan-alasan yang lebih mementingkan duniawi juga menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran untuk ditempatkan di tengah kerasnya kehidupan zaman ini.

Mari warga gereja sejenak kita bercermin tentang kebaikan Tuhan, dan karya-Nya yang sering kita sebut dengan “sangat luar biasa” itu di dalam kehidupan kita. Mari sejenak merefleksikan panggilan gereja di masa kini, yang ditunjuk, diutus tetapi juga diperlengkapi oleh Tuhan. Maka marilah, siap sedialah untuk menjadi penuai di ladang Allah. Bila Tuhan mengutus, maka yakinlah Tuhan juga yang memperlengkapi kita dengan segala yang baik untuk melakukan semua kehendak-Nya (Ibrani 13:20 21). Selamat memaknai peran “utusan” ke dalam dunia. Tuhan Yesus memberkati. (BJS)

BJS
Sonny W Adi
05/07/2025 18.48.15