Memasuki Minggu Adven ke-4 kita diajak untuk merenungkan kembali tentang penggenapan janji Allah kepada umat manusia, yaitu janji tentang penyelamatan umat manusia yang telah direncanakan Allah sejak masa Daud sampai dengan kedatangan Mesias. Penggenapan janji itu dilakukan oleh Allah dengan cara kreatif dan semua diluar pemikiran manusia. Dalam 2 Samuel 7 : 1-11, 16 Allah telah berkarya sejak pemanggilan-Nya kepada Daud sampai Daud menjadi raja. Allah menyertai Daud bukan hanya sampai Daud menjadi raja, tetapi juga mengokohkan kerajaanNya. Dalam konteks Bangsa Israel janji ini kemudian berkembang sampai kepada janji penyelamatan dengan datangnya Mesias. Lukas 1:26-38 mengungkapkan tentang penggenapan janji Allah melalui Maria”…. engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus….”(ayat 31). Rencana kelahiran Yesus merupakan suatu design atau rancangan yang agung yang telah Allah rencanakan sejak masa lampau ketika Allah berjanji kepada Daud, dan janji Allah untuk menyelamatkan dunia diperkuat dalam Lukas 1 : 32 “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya….”. Terhadap janji ini Maria taat untuk mau dipakai Tuhan dalam rencana keselamatan dunia. Janji Allah juga dinyatakan dalam kehidupan kita. Janji keselamatan diberikan Tuhan kepada setiap orang yang berharap padaNya. Hidup di dalam janji Tuhan berarti ikut serta dipakai Allah mengabarkan keselamatan kepada dunia. Ada begitu banyak janji dan berkat Tuhan di dalam kehidupan kita, karena itu janganlah kita hanya berpangku tangan saja melainkan mari kita memberi diri untuk dipakai Tuhan menjadi saluran berkat di dalam keluarga, tempat kerja dan di tengah-tengah masyarakat, dan meyakini bahwa janji Tuhan tidak pernah gagal dan janji Tuhan selalu manis di dalam kehidupan kita. Amin ( DS ). |