Satunya kata dengan perbuatan” apa yang dikatakan itulah yang dilakukan, itulah integritas, dan kebalikannya adalah kemunafikan. Orang-orang Farisi itu identik dengan orang-orang yang munafik, mereka mengharuskan/mewajibkan orang-orang yang diluar kelompoknya untuk mentaati hukum taurat, sedangkan mereka sendiri, tidak harus melakukannya (baca Markus 7: 1-23). Tepatlah apa yang dipesankan Musa kepada umat Israel di kitab Ulangan 4: 1-2 dan ditekankannya lagi di ayat 6 “Lakukanlah itu dengan setia,..... dstnya”. Dan siapakah itu orang-orang yang berintegritas? Yang berintegritas adalah mereka yang masuk dalam kelompok orang-orang sebagaimana disebutkan dalam Mazmur 15. Umat Tuhan yang berintegritas adalah mereka yang cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah......dstnya (Yakobus 1: 19-27). Lalu bagaimana dengan sikap kita selaku umat Tuhan dizaman sekarang ini? Ternyata integritas adalah suatu hal yang berat dan membutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah dengan demikian kita harus menyerah dan lebih baik kita mengikuti arus zaman ? Tentu saja harus kita jawab tidak !!!. Kita harus yakin bahwa kita bisa, karena kita punya penolong yang selalu siap untuk membantu kita menjadi pelaku firman yang setia. IMMANUEL. |