Brian Tracy, seorang pakar di bidang pengembangan potensi manusia-manusia, menulis sebuah buku yang berjudul “Change Your Thinking, Change Your Life”. Tracy meyakini bahwa untuk mengubah kualitas hidup, seseorang harus memulai dari pikirannya. Tentu yang dimaksud adalah memulai untuk mengisi pikiran dengan pikiran yang positif.

Pikiran ini yang diyakini akan memiliki efek-efek konstruktif dalam diri manusia, dibandingkan dengan pikiran negatif.

Namun, berbicara pikiran postif tentu ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dapat direalisasikan di dalam diri seseorang. Belum lagi jika pengalaman-pengalaman hidup pribadi maupun komunal yang tidak menyenangkan, bahkan lebih jauh malahan menimbulkan prasangka atau stereotipe, menambah sulitnya untuk berpikir positif. Lalu, apakah pikiran positif adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan? Tentu tidak! Justru setiap orang dapat mengawali diri dengan sebuah motivasi demi mengubah kualitas hidup maka berpikiran positif adalah sebuah proses perjuangan. Dimana, dengan berpikiran positiflah hidup yang berkualitas menjadi sebuah keniscayaan.

Lebih jauh, berpikiran positif merupakan salah satu langkah konkret menjalankan spiritualitas Minggu Adven, yaitu sebagai orang-orang  yang sedang menantikan kedatangan Yesus kembali dengan mau menjaga diri dengan hidup tak bercacat dan kudus di hadapan Allah (1 Tesalonika 3:9-13). [CH]