Yohanes Pembaptis mengingatkan, bahwa pertobatan yang telah kita lakukan haruslah diikuti dengan perubahan/perbaikan perilaku dan kebiasaan hidup kita sehari-hari (Lukas 3: 11-14). Jika sebelum pertobatan, kita kurang atau bahkan tidak peduli terhadap sesama, maka setelah kita bertobat, menjadi peduli terhadap sesama kita; Jika sebelum bertobat kita terbiasa dengan umpat-mengumpat atau terbiasa menggunjingkan orang lain, maka setelah bertobat, kita harus mampu mengendalikan mulut dan bibir kita. Kita diharapkan tidak egois dan merasa paling benar/hebat. Itulah buah-buah pertobatan yang dimaksudkan oleh Yohanes Pembaptis. Pada Minggu Adven III, yaitu masa penantian Kelahiran Sang Juru Selamat, kita juga diajak untuk merasakan suka-cita karena Sang Kristus akan segera datang kembali. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4: 4). Semoga damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. MARANATHA. - [SRT] |