Dalam Epistemologi Filsafat Pengetahuan, Kenneth T. Gallagher mendefinisikan pengetahuan adalah peristiwa yang menyebabkan kesadaran manusia memasuki terang ada. Baginya, kesadaran ini dapat dimungkinkan terjadi, ketika manusia memiliki kerendahan hati di dalam menghadapi pengalaman sehari-hari. S’perti halnya Orang-orang Majus, kerendahan hati menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka untuk mencari Kristus (Matius 2:1-12). Orang Majus merupakan Orang Bijak yang juga raja-raja dari Timur, sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, mungkin pendeta Zoroastrian yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Artinya, Orang Majus dapat dikatakan orang yang penuh dengan pengetahuan dan bukan “orang biasa”. Namun, status mereka itu tidaklah membuat mereka sombong, berbeda halnya dengan raja Herodes. Pengetahuan orang Majus menjadi jalan menghantarkan mereka berjumpa Sang Terang Sejati itu. Jika kita melihat realita kehidupan sehari-hari begitu banyak orang yang memiliki banyak pengetahuan. Namun, pengetahuan mereka seringkali tidak mendatangkan kebaikan bagi oranglain. Pengetahuan yang dimiliki hanya dipergunakan untuk alat kesombongan, bahkan untuk memenuhi ambisi dan keserakahan diri. Pengetahuan yang benar sejatinya menuntun kepada Kristus (baca:nilai Kristus). Selanjutnya, setiap orang harus mau dengan rendah hati untuk menggunakan setiap pengetahuannya - bidang pendidikan, informasi dan komuni-kasi, ekonomi dan industri, sosial budaya, dsb. Hanyalah digunakan demi kesejateraan alam semesta dan Allah lah yang senantiasa dimuliakan. [CH] |